Disini saya akan melanjutkan penjelasan dari teman saya, Neng Julia (http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2013/03/os.html)
Penjadualan Prioritas
q Algoritma:
·
Setiap proses akan mempunyai prioritas (bilangan integer).
·
CPU diberikan ke proses dengan prioritas tertinggi (smallest integer ยบ
highest priority).
·
Preemptive: proses dapat di interupsi jika terdapat prioritas lebih tinggi
yang memerlukan CPU.
·
Nonpreemptive: proses dengan prioritas tinggi akan mengganti pada saat
pemakain time-slice habis.
·
SJF adalah contoh priority scheduling dimana prioritas ditentukan oleh
waktu pemakaian CPU berikutnya.
q Problem = Starvation
·
Proses dengan prioritas terendah mungkin tidak akan pernah dieksekusi
·
Solution = Aging
·
Prioritas akan naik jika proses makin lama menunggu waktu jatah CPU.
Round Robin
Algoritma ini didesain untuk sistem
time-sharing. Proses akan mendapat jatah sebesar time quantum dengan nilai
quantum umumnya sebesar 10-100ms. Jika quantum-nya habis atau proses sudah
selesai, maka CPU akan dialokasi ke proses berikutnya. Tentu proses ini cukup
adil karena tidak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah
waktu yang sama dari CPU (1/n), dan tidak akan menunggu lebih lama dari
(n-1)/q.
Jika diibaratkan dalam penerbangan, penerbangan
round-robin adalah penerbangan lintas negara yang dimulai dari satu bandara,
perjalanan ke beberapa titik lain untuk fly-over atau menyentuh-dan-pergi, dan
kembali ke bandara asal. Dalam komputasi, "round-robin" menggambarkan
sebuah metode memilih sumber daya untuk tugas dari daftar yang tersedia,
biasanya untuk keperluan load balancing. Tersebut dapat distribusi permintaan
masuk ke nomor prosesor, benang pekerja atau server. Sebagai algoritma dasar,
scheduler memilih sumber daya yang ditunjuk oleh sebuah counter dari daftar,
setelah melawan bertambah dan jika akhirnya tercapai, kembali ke awal daftar.
Permasalahan utama pada Round Robin
adalah menentukan besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan
terlalu kecil, make sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 time
quantum. Hal ini tidak baik karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU
memerlukan waktu untuk beralih dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan
context switches time). Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma
Round Robin akan berjalan seperti algoritma First in First out. Time quantum
yang ideal adalah jika 80% dari total proses memiliki CPU burst time yang lebih
kecil dari time quantum.
Penjadwalan ini tanpa prioritas, dengan preempsi. Secara
bergiliran berdasarkan antrian (tanpa prioritas) prosesor melayani sejenak
setiap proses tergantung besarnya quantum waktu. Secara berturut-turut proses
yang dilayani prosesor dan belum rampung akan kembali ke akhir antrian yang
ada, sehingga pergiliran ini berputar seperti gelang. Dan hanya proses yang
telah rampung terlayani yang meninggalkan prosesor dan antrian tersebut. Jadi
setiap proses dilayani selama quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Quantum waktu : waktu sejenak yang digunakan oleh
prosesor untuk melayani setiap proses. Perubahan quantum waktu membedakan hasil
layanan terhadap antrian yang sama.
Contoh
RR (Q= 20)
Process Burst Time
P1
53
P2
17
P3
68
P4 24
·
Gantt Chart
·
Tipikal: lebih lama waktu
rata-rata turnaround dibandingkan SJF, tapi mempunyai response terhadap user
lebih cepat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan segi waktu penyelesaian,
proses penjadwalan preemptive dinilai lebih efektif. Yang termasuk
penjadwalan secara preemptive yaitu Round Robin dan Shortest Remaining
Time. Karena dalam penjadwalan, metode ini proses-proses dengan
waktu proses yang lebih pendek akan selesai lebih dulu. Karena walaupun
terdapat proses dengan waktu proses yang lama berada pada antrian pertama, sedangkan
ada proses di antrian kedua dengan waktu proses lebih pendek, maka proses pada antrian
pertama dapat disela untuk mengerjakan proses diantrian kedua terlebih dahulu
hingga selesai, dengan asumsi penjadwalan preemptive tersebut tidak
berprioritas.
DAFTAR PUSTAKA
Binanto, Iwan. 2005. Sistem Operasi.
Andi. Yogyakarta.
http://bebas.ui.ac.id/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-1/index.html
http://blog.unsri.ac.id/rantieftika/welcome/-process-control-block-pcb-dan-algoritma-penjadwalan/mrdetail/26974/
Penjelasan1: http://opiicko.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1
Penjelasan2: http://intantarita.blogspot.com/
Penjelasan3: http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2013/03/os.html
Sekian penjelasan dari kelompok kami, bila ada salah kata mohon di maafkan :)
Terimakasih..!
Penjelasan1: http://opiicko.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1
Penjelasan2: http://intantarita.blogspot.com/
Penjelasan3: http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2013/03/os.html
Sekian penjelasan dari kelompok kami, bila ada salah kata mohon di maafkan :)
Terimakasih..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar